25 April 2017

Ketika Cinta Bertasbih Bukan Fiktif



Aku tak tau harus mulai dari mana cerita ini. Tapi tau kah kalian? Jemariku gemetar saat menekan tombol keyboard untuk membagi cerita ini kepada kalian. Perasaan yang campur aduk itu masih terasa hingga saat ini. Ya, hingga satu bulan setelah dia datang dan mengucapkan ayat-ayat cinta untukku.


Baiklah, aku mulai cerita ini. Semoga kalian tidak bosan mendengar ceritaku ini. 


09 February 2016

'Kecemplung' jadi Jurnalis Ekonomi

Sudah hampir dua tahun aku tidak menyentuh blog ini, sekadar untuk bercerita, ataupun untuk berbagi kegalauan yang aku alami. Yah, kegalauan sepertinya sudah menjadi bagian dalam hidupku. Apalagi, kini orang tua di rumah sudah terang-terangan memintaku untuk segera mengakhiri kejombloan saya.

Sudah, jangan terlalu panjang membahas kegalauan dan status jombloku yang belum berubah sejak sekian lama. Kali ini, aku ingin berbagi cerita tentang kehidupan baruku semenjak menyandang predikat sebagai seorang jurnalis. Ya, jurnalis. Wartawan. Profesi yang sejak lama telah aku idam-idamkan kini telah berhasil aku capai.

Walaupun sudah agak telat aku menceritakannya, karena kini aku sudah hampir memasuki tahun ke tiga di dunia jurnalistik. Maklumlah, jam kerja jurnalis bukan office hour. Jadi waktu luangku untuk menulis di blog ini hampir tak bersisa.

06 January 2014

Hai Kenyataan!!!

Hai A,
Sedang apa kau disana? Taukah dirimu, semalam kau hadir dalam mimpiku.
kau sambangi aku di tidurku. Begitu dekat, teramat lekat.

Dan aku benci hal itu...

Kedatanganmu meruntuhkan dinding pembatas yang tengah susah payah aku bangun.
Kehadiranmu membangkitkan kembali memori masa lalu yang sedang berusaha aku kubur.

Pertahananku runtuh A.
Wajahmu kembali menari dalam otakku.
Senyummu kembali menyatu dengan sel-sel darahku.

18 December 2013

AMIGOS Are So Proud of You, Dly !!! :'(

Selamat malam kehidupan. Apa kabarmu???

Malam ini aku kembali bercerita. Masih dengan tokoh yang sama, dan peran yang sama. Tapi aku akan bercerita dari kisi yang berbeda, dengan kisah yang lain dan perasaan yang tak sama. Duduk manis. Seruput kopimu, dan mari dengarkan aku bercerita...

Sore itu tanggal 17 Desember 2013 langit Ciputat terlihat mendung, sepoi angin pun menyiratkan bahwa hujan sebentar lagi akan turun. Namun keadaan itu sama sekali tak menyurutkan niatku dan tiga orang sahabatku untuk mengantar kepergiannya. Hari itu adalah hari terakhir untuk kami bertemu dengan Adly sebelum waktu akan mempertemukan kita lagi nanti. Mungkin di tempat dan keadaan yang berbeda. Ya, kini waktunya untuk Adly menyusun kepingan puzzle impiannya yang sudah di depan mata. Langit Sidney telah menanti kedatangannya. Kami pun juga akan menyusun kepingan puzzle impian milik kami sendiri.