26 February 2012

Mengenal Lingkungan Sejak Dini

Oleh : Lily Rusna Fajriah

Memasuki hari terakhir penyelenggaraan, para relawan STOS terlihat sibuk menggiring siswa – siswi Sekolah Dasar untuk  memasuki ruang pemutaran film STOS di Goethe Haus, Goethe Institute. Hari ini dijadwalkan pemutaran film anak, sejumlah siswa yang berasal dari tiga sekolah dasar hadir memadati ruangan. Tiga sekolah tersebut adalah SD Negeri Menteng Atas 02 Pagi, SD Negeri Menteng Atas 04 Pagi dan SD Negeri Menteng Atas 01 Pagi yang sengaja diundang untuk mengikuti program anak di South to South Film Festival 2012.

Program anak hari ini dibuka dengan pertunjukkan memukau dari South Jakarta Yoyo Club yang menampilkan aksi duet bermain Yoyo oleh Hendra dan Shamara Filma Saajidi.  Menariknya Ara, panggilan akrab Shamara Filma Saajidi adalah seorang bocah sepuluh tahun yang sudah menekuni dunia Yoyo sejak kelas 4 SD di tahun 2010 lalu.

Ara menceritakan bahwa dirinya tertarik dalam permainan ini sejak ia menonton film Blazing Teen yang menampilkan tentang teknik permainan tersebut dan sejak itu ia pun mulai mencari – cari informasi tentang komunitas yang dapat merangkul para peminat permainan ini. Sejak bergabung di South Jakarta Yoyo Club, Ara sering tampil di berbagai stasiun TV seperti Indosiar dan TVRI, mengikuti ajang pencarian bakat dan di beberapa kesempatan ia sering tampil berduet dengan orang yang lebih dewasa darinya.

Pulihkan Indonesia, Bumiku, dan Say Hello to Yellow merupakan tiga film yang diputar secara berurutan pada hari ini. Pulihkan Indonesia merupakan film animasi yang menceritakan tentang kehidupan di Indonesia khususnya kehidupan kota yang penuh dengan problematika sosial. Menyusul setelah itu adalah Bumiku yang mencoba memberikan pengertian secara sederhana kepada penontonnya tentang bagaimana pentingnya menjaga bumi kita agar tidak hancur hanya karena ulah manusianya itu sendiri. Sedangkan Say Hello to Yellow menjadi film penutup dari serangkaian film yang ada pada program anak hari ini.

Film ini bagus untuk ditonton agar kita dapat menjaga lingkungan kita agar tidak terjadi banjir ” ungkap Marifatun Sadiyah(12), salah satu siswa kelas 6 SDN Menteng Atas 04 Pagi usai menyaksikan film ini.

Sementara menurut Zara Zuraida murid kelas 5 SDN Menteng Atas 01 Pagi yang hobbi bermain Hula Hop, film Bumiku menjadi film kesukaannya karena film tersebut dapat menyadarkannya tentang pentingnya menghemat energy dan sumber daya. Ia juga berkomentar tentang penampilan Ara saat bermain Yoyo, menurutnya apa yang dimainkan Ara itu merupakan suatu keterampilan yang tidak semua orang bisa melakukannya, ia pun ingin menjadi seperti Ara yang dapat tampil di event besar dengan permainan Hula Hopnya.

Sejatinya menyajikan film bergenre anak ini dirancang oleh South to South Film Festival dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan dan dengan harapan setelah mereka kembali ke lingkungannya, mereka dapat mulai mengurangi kegiatan – kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.   

Tujuan dari program ini lebih ingin mengenalkan soal lingkungan dan permasalahannya dari kecil, karena dari kecil itu umur yang efektif banget untuk membuat sesuatu itu jadi habit. “ tutur Boy, pemandu acara program anak hari ini.

No comments:

Post a Comment