26 March 2012

KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PERTAMBANGAN
DI PULAU SUMATERA
Oleh : Lily Rusna Fajriah

Berikut ini adalah beberapa data kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh Industri Pertambangan di Pulau Sumatera. Hanya dengan melihat beberapa studi kasus ini, setidaknya sudah dapat membuka mata kita bahwa industri pertambangan bukanlah pilihan tepat untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. pertambangan justru menciptakan kesengsaraan baru bagi rakyat di wilayah pertambangan.


No.
Nama Daerah
Jenis Pertambangan
Kerusakan
1.
Lhoong, Kabupaten Aceh Besar
Tambang Bijih Besi (PT Lhoong Setia Mining)
Pencemaran lingkungan serta adanya kerusakan hutan akibat proses eksplorasi dan eksploitasi oleh perusahaan pertambangan tersebut.
2.
Lampanah, Seulimeum, Aceh Besar
Tambang Pasir Besi (PT Samana Citra Agung dan Bina Meukuta Alam
Abrasi, penyempitan areal mata pencaharian penduduk, rusaknya ekosistem laut dan kerusakan pada infrastruktur jalan di wilayah tersebut.
3.
Meureubo, Aceh Barat
Penggilingan Batu Emas Gunong Ujeuen
Limbah Merkuri menyebabkan pencemaran di sungai Krueng Meureubo yang menjadi sumber mata air untuk 4 kecamatan di Kabupaten Meulaboh. Selain kerusakan lingkungan, penggilingan batu emas di Gunong Ujeuen ini juga memakan korban saat longsor di Gunong Ujeuen tersebut.
4.
Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara
Tambang Emas Tanpa Izin
Lubang – lubang tambang yang tumpang tindih memicu terjadinya longsor, laju erosi dan sedimentasi yang tinggi pada saat hujan sehingga air sungan keruh dan penggunaan merkuri berdampak pada pencemaran lingkungan dan kesehatan manusia.
5.
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara
Tambang Seng dan Timah
Lahan pertanian kesulitan mendapatkan sumber air dan limbah tailing juga mencemari anak sungai dan lembah.
6.
Tanah Putih, Provinsi Riau
Tambang Minyak (PT Chevron Pacific Indonesia)
Rembesan dan tumpahan minyak Chevron menyebabkan pencemaran ke sungai Sebangar dan sungai Rokan Hilir. Selain itu ledakan pipa Chevron yang meluberkan minyak mentah juga memakan korban.
7.
Bangko Barat, Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Tambang Batu Bara
Limbah pencucian batubara mencemari air sungai sehingga air sungai berwarna keruh, asam dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut.
8.
Kepulauan Bangka Belitung
Tambang Timah
Air lubang tambang mengandung berbagai logam berat yang merembes ke sistem air tanah dan mencemari air tanah sekitar. Selain itu Lahan menjadi tandus, kolong-kolong (lubang eks-tambang) tidak terawat, tidak adanya upaya reklamasi/ rehabilitasi pada lahan bekas tambang, terjadi abrasi pantai dan kerusakan cagar alam
9.
Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan
Tambang Emas ( PT Barisan Tropical Mining)
Tercemarnya sungai yang menjadi sumber air bagi para petani di tujuh dusun akibat limbah pertambangan tersebut mengalir ke sungai.
Sumber :

No comments:

Post a Comment